10 Matsuri (Festival) Paling Terkenal di Jepang
Sejak zaman dahulu, dewa-dewi di Jepang yang tidak terhitung jumlahnya telah dipuja dan dipuji melalui matsuri (festival) tradisional Jepang. Diramaikan dengan tarian, musik, penampil berkostum, kuliner, dan banyak lagi, setiap matsuri membanggakan sejarah dan pesona uniknya sendiri. Dari banyak matsuri yang diselenggarakan di seluruh Jepang, kami telah memilih 10 di antaranya yang paling terkenal dan unik. Tidak ada pengalaman budaya Jepang yang lengkap tanpa menghadiri salah satu dari matsuri berikut!
This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.
Bagaimana Jepang Merayakan Matsuri?
Matsuri atau festival dapat merayakan apa saja, mulai dari dewa-dewi lokal hingga panen berlimpah, keberuntungan, sake nikmat, dan aktualisasi diri. Kebanyakan diselenggarakan dengan semarak dan intens, tetapi ada pula yang tenang dan damai. Sebagian besar matsuri terkenal diadakan di kota-kota besar selama musim panas atau musim dingin. Namun, matsuri lokal yang skalanya lebih kecil dengan daya tarik tersendiri bisa ditemukan di seluruh negeri sepanjang tahun.
Matsuri biasanya dirayakan oleh kuil Shinto dalam periode satu tahunan atau setengah tahunan dan dapat berlangsung antara satu hari atau sebulan penuh. Meskipun tidak ada data pasti yang merinci berapa banyak matsuri yang diadakan di Jepang setiap tahun, jumlah perkiraannya bisa mencapai 300.000!
Selain kostum dan musim, salah satu ikon terbesar dari matsuri adalah "mikoshi", kuil kecil yang dipercaya mewakili kendaraan dewa. Mikoshi diarak oleh sejumlah orang mengelilingi lingkungan di sekitar matsuri berlangsung. Kegiatan lain, seperti tarian berkelompok, pembakaran patung, parade gerobak hias, dan pertunjukan instrumen tradisional juga bisa Anda lihat selama matsuri. Tentu saja, kios-kios yang menjual makanan, minuman, suvenir, mainan, dan berbagai barang lain turut memeriahkan acara. Ketika menghadiri matsuri, penduduk setempat akan mengenakan kimono atau yukata untuk menonton pawai sambil menikmati berbagai jajanan festival, termasuk pisang cokelat, karaage, okonomiyaki, yakisoba, dan sebagainya. Jika Anda ingin mencoba memakai kimono atau yukata saat berada di Jepang, ini adalah kesempatan terbaik!
1. Awa Odori (Pertengahan Agustus, Tokushima)
Festival tari tradisional terbesar di Jepang, Awa Odori, berlangsung di Kota Tokushima di Prefektur Tokushima, Shikoku. Diselenggarakan selama beberapa hari pada pertengahan Agustus, Awa Odori memiliki sejarah lebih dari 400 tahun dan termasuk dalam Tiga Festival Besar Bon Odori Jepang. Ketiganya merupakan festival tarian tradisional skala besar yang diadakan selama liburan Obon di musim panas.
Awa Odori menampilkan kelompok penari yang dikenal sebagai "ren". Ada banyak sekali ren dengan skala berbeda, termasuk ren amatir yang dibentuk oleh penduduk setempat, ren profesional yang sangat terlatih, dan ren pelajar sekolah atau karyawan dari sebuah perusahaan. Masing-masing ren dipisah menjadi tarian pria dan tarian wanita. Penari pria mengenakan pakaian tradisional yang disebut "happi" dan kaus kaki, sementara penari wanita mengenakan yukata dan topi jerami tradisional "amigasa", serta memakai bakiak kayu atau disebut "geta". Tarian pria cenderung intens dan dinamis, sedangkan tarian wanita lebih halus dan elegan. Awa Odori juga terkenal dengan musik duple time-nya yang khas, yang dimainkan oleh sebuah band bernama "narimono" dengan sejumlah instrumen, seperti lonceng, seruling, shamisen, dan drum taiko.
2. Sendai Tanabata Matsuri (6 - 8 Agustus, Sendai)
Tanabata atau Festival Bintang adalah perayaan festival penting yang diadakan di seluruh Jepang pada tanggal 7 Juli dan berlangsung hingga pertengahan Agustus (tergantung pada daerah dan wilayah). Selama periode ini, orang-orang akan menuliskan keinginan mereka di selembar kertas "tanzaku" berbentuk persegi panjang, lalu menggantungnya di daun bambu sambil berdoa kepada bintang-bintang. Jalan-jalan, pusat perbelanjaan, rumah, dan toko-toko memajang dekorasi pita warna-warni dan daun bambu, menciptakan suasana energik yang atraktif. Tanabata sebenarnya didasari dari Festival Qi Xi di Tiongkok dan memperingati legenda Orihime dan Hikoboshi, sepasang kekasih yang dipisahkan oleh Bimasakti. Orihime mewakili bintang Vega dan Hikoboshi mewakili bintang Altair. Setahun sekali, pada hari ketujuh bulan lunar ketujuh (7 Juli) menurut kalender Gregorian, mereka diizinkan bertemu. Di waktu ini, bintang Vega dan Altair dikatakan bersinar terang, menandakan bahwa dewa dan dewi itu akhirnya bisa bertemu kembali.
Walaupun sebagian besar daerah di Jepang sekarang merayakan Tanabata di tanggal 7 Juli, tidak demikian dengan Kota Sendai—rumah bagi Festival Tanabata terkemuka di Jepang—yang menyelenggarakannya dari tanggal 6 hingga 8 Agustus sesuai kalender lunisolar (penanggalan berdasarkan fase bulan dan pergantian musim). Sendai Tanabata Matsuri pertama kali diperkenalkan oleh seorang samurai legendaris, Date Masamune, yang kemudian dikenal sampai saat ini sebagai salah satu perayaan paling flamboyan di Jepang. Selama periode Tanabata, Kota Sendai dan daerah sekitarnya dihiasi dekorasi-dekorasi buatan tangan yang memesona, termasuk bambu, origami, kertas tanzaku, tas tali, dan pita. Banyak dari dekorasi tersebut dibuat dalam ukuran besar dan mewah, dan pita tebal sepanjang satu meter yang digantung di batang bambu besar menjadi sorotan utamanya.
3. Aomori Nebuta Matsuri (Awal Agustus, Aomori)
Salah satu event paling dinanti di Tohoku utara, Aomori Nebuta Matsuri, berfokus pada lentera kertas "nebuta" besar yang didesain dalam berbagai bentuk, seperti dewa, makhluk mitos, aktor kabuki, dan lain-lain. Nebuta Matsuri dirayakan secara bersamaan di hampir setiap daerah di Prefektur Aomori pada awal bulan Agustus. Tempat-tempat populer untuk menyaksikannya adalah Kota Aomori, Hirosaki, dan Goshogawara. Di sekeliling gerobak hias, penari "haneto" berkostum warna-warni mempertunjukkan gerakan energik dengan iringan musik.
Berawal dari ritual untuk mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal, asal-usul tradisi ini dapat ditelusuri kembali ke Festival Tanabata/Obon pada zaman Nara (710-794). Festival Nebuta biasanya memperlihatkan lentera-lentera kecil yang meluncur perlahan di permukaan sungai, tetapi di Aomori lentera itu berevolusi menjadi lentera raksasa yang tingginya mencapai 5 meter dan lebar 9 meter. Dengan lebih dari dua juta orang yang menghadiri festival, Nebuta Matsuri merupakan salah satu perayaan terbesar di Jepang dan termasuk salah satu dari Tiga Festival Besar di Tohoku.
4. Festival Salju Sapporo (Akhir Januari/Awal Februari, Sapporo)
Bertujuan untuk mengubah musim dingin ekstrem di Hokkaido menjadi sesuatu yang menyenangkan, Festival Salju Sapporo memamerkan ratusan pahatan es dan salju raksasa spektakuler yang sangat detail. Lokasi utama penyelenggaraannya berada di pusat Taman Odori, sedangkan Susukino dan Tsu Dome di Distrik Higashi menampilkan berbagai hal menarik yang juga tidak boleh dilewatkan.
Dibandingkan dengan festival lain dalam artikel, sejarah Festival Salju Sapporo relatif singkat dan sederhana karena hanya dimulai dari pahatan patung salju buatan pelajar sekolah menengah setempat yang dibuang di Taman Odori. Pematung profesional dan orang-orang berbakat berkumpul setiap tahun untuk bersaing satu sama lain, dengan cepat menjadikannya event skala besar. Festival Salju Sapporo kini menarik lebih dari 2,5 juta pengunjung lokal dan internasional. Deretan patung salju dan pahatan es yang menghiasi jalan-jalan beku terlihat begitu menakjubkan. Selain itu, iluminasi indah, pengoperasian proyeksi, ice skating, kios-kios makanan, seluncur salju, dan hiburan lain semakin menambah keseruan yang membuat banyak pengunjung rela menantang dingin!
5. Hakata Dontaku Matsuri (3 - 4 Mei, Fukuoka)
Hakata Dontaku Matsuri adalah salah satu festival Gonden Week (liburan panjang di akhir bulan April/awal Mei) paling populer di Jepang yang diadakan setiap tahun pada tanggal 3 - 4 Mei di Kota Fukuoka, Kyushu. Selama festival berlangsung, jalan-jalan diambil alih oleh kendaraan hias "hana jidosha" yang didekorasi dan para penari berkostum indah yang membawa "shamoji" (sendok kayu besar).
Kata "dontaku" kabarnya berasal dari bahasa Belanda "zondag", yang berarti "Minggu" atau "liburan". Kata tersebut mulai digunakan di Jepang pada zaman Meiji (1868-1912) untuk menandakan tanggal 1 dan 6 setiap bulan, yang dianggap sebagai hari libur resmi di tahun 1868 - 1876. Hakata Dontaku Matsuri sendiri dimulai tahun 1179 sebagai "Matsubayashi", festival untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Meskipun sempat dilarang oleh pemerintah pada tahun 1872, festival tersebut kembali diadakan di tahun 1879 di tanggal yang baru dengan nama Dontaku. Setelah perang pada tahun 1962, Dontaku Matsuri mengambil format yang dikenal saat ini. Serangkaian prosesi dan tarian yang dilakukan penduduk setempat, baik laki-laki maupun perempuan, muda dan tua, berlangsung selama dua hari. Sekarang ada sekitar 650 kelompok Dontaku dengan lebih dari 30.000 penampil yang unjuk gigi dihadapan 2 juta penonton!
6. Festival Lentera Nagasaki (Akhir Januari/Awal Februari, Nagasaki)
Awalnya diselenggarakan sebagai perayaan Tahun Baru Imlek yang sederhana, Festival Lentera Nagasaki kini bagaikan dunia mimpi yang menampilkan lebih dari 15.000 lentera, mengubah kota menjadi permadani berwarna merah terang dan kuning cerah. Diadakan selama Tahun Baru Imlek, festival ini mengundang 1 juta pengunjung dari seluruh penjuru negeri ke Pecinan di Kota Nagasaki dan lokasi-lokasi di dekatnya untuk menyaksikan keindahan lentera, pertunjukan kembang api, tarian tradisional, pertunjukan teater, dan sebagainya.
Festival Lentera Nagasaki dipelopori oleh penduduk Tionghoa yang tinggal di Pecinan Nagasaki yang merayakan Tahun Baru Imlek. Setelah berhasil membuat warga Nagasaki terkesan, festival ini ditingkatkan dan didesain ulang pada tahun 1994 agar bisa dinikmati semua penduduk. Sejak saat itulah Festival Lentera menjadi salah satu ikon musim dingin yang paling terkenal di Kyushu. Meskipun berlangsung selama sekitar dua minggu, sebaiknya Anda memeriksa jadwal penyelenggaraan sebelumnya karena selalu berubah antara sekitar akhir Januari dan awal Februari. Ada 7 area utama yang dihiasi dengan lentera, termasuk Pecinan Nagasaki, Central Park, Tojinyashiki - distrik orang Tionghoa, Kuil Kofukuji, dan lainnya.
7. Kishiwada Danjiri Matsuri (Pertengahan September, Kishiwada)
Diadakan di Kota Kishiwada, Osaka, pada pertengahan September, Kishiwada Danjiri Matsuri menampilkan pertujukan gerobak hias kayu "danjiri" besar dan berat yang ditarik dengan kecepatan tinggi. Dianggap sebagai salah satu festival paling mendebarkan di Jepang, lebih dari 400.000 pengunjung berkumpul untuk menyaksikan acara penuh ketegangan dan kegembiraan yang membuat orang gigit kuku.
Memiliki 10 variasi berbeda di setiap daerah, gerobak danjiri telah melalui sejarah ratusan tahun dan sudah menjadi jantung budaya Kansai. Masing-masing danjiri membawa sekelompok musisi dan sejumlah orang dari penduduk setempat. Satu orang kemudian dipilih berdiri di atas untuk menyesuaikan berat gerobak dan membantu ketika melewati tikungan. Meskipun ada beberapa festival danjiri, sejauh ini Kishiwada adalah yang paling terkenal. Danjiri di sini beratnya mencapai 4 ton dan umumnya dibuat menggunakan kayu dari pohon "keyaki" Jepang yang dihias dengan rumit oleh tukang kayu paling terampil di kota tersebut. Butuh satu kelompok yang terdiri dari 200 orang untuk menarik tali di depan danjiri dan mendorong roda dengan tongkat di bagian belakang. Mereka bekerja sama menyatukan kekuatan dan memamerkan ketangkasan yang akan membuat Anda terkesan.
8. Tenjin Matsuri (Akhir Juni - 25 Juli, Osaka)
Sebagai salah satu dari Tiga Festival Terbaik di Jepang, Tenjin Matsuri di Osaka dirayakan di darat dan sungai, lalu diakhiri dengan pertunjukan kembang api yang menakjubkan. Acara berlangsung selama satu bulan penuh. Klimaksnya diadakan di tanggal 24 - 25 Juli, dan saat itu sekitar 1 juta pengunjung datang berduyun-duyun untuk ikut merasakan kemeriahannya.
Dengan sejarah panjang sekitar lebih dari 1.000 tahun, Tenjin Matsuri diadakan pada tanggal 25 setiap bulan di kuil-kuil Tenmangu di seluruh Jepang untuk menghormati dewa pendidikan, Sugawara Michizane. Dalam tradisi ini, acara musim panas tahunan Tenjin Matsuri di Osaka adalah yang paling terkenal. Klimaksnya, Anda akan melihat pertunjukan 5.000 kembang api serta konvoi sekitar 100 perahu, dan banyak yang membawa api unggun, mengubah Osaka menjadi dunia lain.
Prosesi yang dilakukan di tanggal 24 pun patut Anda lihat. Drum-drum Jepang dan para pria yang mengenakan topi merah memenuhi jalan-jalan pada sore hari untuk mengumumkan bahwa persiapan festival telah selesai. Prosesi ini kemudian dilakukan lebih intens lagi di tanggal 25, yang menampilkan pawai 3.000 orang berkostum dari Kuil Tenmangu. Pawai tersebut dipimpin oleh pria bertopi merah yang menabuh drum taiko. Dengan suasana meriah dari tarian, kostum eksotis, serta hal-hal unik dan menarik lainnya, kunjungan dua hari Anda ke Osaka pasti tidak akan terlupakan!
9. Gion Matsuri (Juli, Kyoto)
Gion Matsuri, salah satu matsuri paling terkenal di Jepang, diadakan oleh Kuil Yasaka yang terletak di antara Distrik Gion dan Higashiyama di Kyoto. Sejarahnya berawal dari tahun 869, ketika Kaisar mendeklarasikan penyelenggaraan festival untuk memuaskan para dewa dan mencegah wabah. Festival Yasaka diteruskan pelaksanaannya sejak tahun 970.
Sorotan utama di Gion Matsuri adalah prosesi spektakuler yang memperlihatkan gerobak-gerobak hias pada tanggal 17 dan 24, serta Festival "Yoiyama" yang berskala lebih kecil di malam-malam sebelumnya. Selama Yoiyama, kendaraan hias raksasa "yama" dan "hoko" yang digunakan untuk prosesi utama dipajang di luar ruangan dengan lentera menyala dan iringan musik tradisional Gion-bayashi. Masih banyak prosesi lainnya yang dilakukan sepanjang bulan, silakan lihat acara apa yang sesuai dengan masa inap Anda.
Festival ini juga merupakan waktu yang tepat bagi penduduk setempat dan para pengunjung untuk mengenakan kimono dan berkeliling kota. Dikelilingi jalan-jalan bernuansa retro di distrik geisha di Kyoto, keriangan yang berbalut suasana spiritual menghadirkan keintiman mendalam dengan budaya Jepang. Anda juga dapat menghadiri berbagai festival lain di Kyoto sepanjang tahun, termasuk Gozan no Okuribi.
10. Kanda Matsuri (Mei, Tokyo)
Kanda Matsuri adalah salah satu festival Shinto terbesar di Tokyo. Dimulai sejak zaman Edo, festival ini diadakan oleh Kuil Kanda Myojin di Chiyoda, Tokyo, dan menyebar ke lingkungan sekitarnya, seperti Kanda, Nihonbashi, Akihabara, dan Marunouchi. Pada periode festival, lebih dari 200 mikoshi yang ditemani oleh sekitar ribuan peserta dan penonton mendominasi jalan-jalan. Versi "honmatsuri" lengkap diselenggarakan pada tahun ganjil, sedangkan versi sederhana pada tahun genap. Berbagai acara dilaksanakan sepanjang minggu, tetapi atraksi utamanya sering kali di akhir pekan yang paling dekat dengan tanggal 15 Mei. Prosesi dilakukan pada hari Sabtu dan parade mikoshi di hari Minggu.
Asal-usul festival ini tidak jelas. Beberapa format diyakini sudah ada sejak konstruksi asli Kuil Kanda Myojin pada tahun 730. Namun, iterasi modernnya baru benar-benar dimulai saat Tokugawa Ieyasu mengunjungi Kuil Kanda Myojin untuk berdoa memohon kemenangan dalam Pertempuran Sekigahara di tahun 1600. Ia berhasil menang telak, yang kemudian melahirkan Keshogunan Tokugawa. Secara kebetulan, hari ketika Tokugawa menyatukan seluruh Jepang juga merupakan hari perayaan festival kuil tersebut sehingga Tokugawa percaya bahwa Kanda Myojin menyimpan kekuatan besar. Ia mengizinkan mikoshi masuk ke halaman Kastil Edo. Sejak itu, Festival Kanda Myojin diakui dan dilindungi oleh keshogunan.
Jepang: Surganya Matsuri (Festival)
Kuliner lezat yang menggiurkan, parade yang memesona, musik penuh makna, kostum mewah, dan tarian yang elegan dengan sejarah luar biasa, tidak ada kemeriahan yang bisa mengalahkan matsuri! Meskipun perjalanan Anda tidak bertepatan dengan festival besar, Anda hampir pasti akan menemukan beberapa bentuk festival atau acara serupa sepanjang tahun. Jadi, lakukan riset di internet dan bergabunglah untuk bersenang-senang!
Gambar Judul: julianne.hide / Shutterstock
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!
The information in this article is accurate at the time of publication.