Wisata Dua Hari Satu Malam Menjelajahi Musim Semi Toyama: Berkendara Menyusuri Nyuzen dan Asahi
Selain Tateyama Kurobe yang terkenal, ada banyak pemandangan indah di Prefektur Toyama yang patut dilihat. Terutama di musim semi, ketika bunga-bunga cantik yang bermekaran menghadirkan suasana romantis. Pada kesempatan kali ini, kami memusatkan perjalanan di daerah Niikawa di timur Prefektur Toyama untuk menyambangi dua kota indah, Nyuzen dan Asahi, dengan berkendara menggunakan mobil sewa. Di Kota Nyuzen, kami berkunjung ke Nyuzen Flower Road yang membelakangi puncak gunung megah dan menjelajahi hutan pohon cedar alami yang penuh dengan aroma phytoncide menyegarkan. Kemudian, kami melanjutkan petualangan ke Asahi Funakawa Spring quartet untuk melihat bunga sakura di Kota Asahi, mengunjungi rumah raykat kuno, dan menyelami budaya teh tradisional. Ayo bergabung bersama kami dan nikmati perjalanan musim semi yang menyenangkan!
*This article was sponsored by the Toyama Bay, Kurobe Gorge, Etchu Niikawa Tourism Zone Council.
Daerah Toyama Niikawa: Uozu, Kurobe, Nyuzen, Asahi
Daerah Niikawa adalah kawasan wisata luas di timur Prefektur Toyama yang terdiri dari 2 kota besar dan 2 kota kecil: Kota Uozu, Kota Kurobe, Kota Nyuzen, dan Kota Asahi. Dengan gunung, laut, dan sungai, keberagaman geografis di daerah ini menciptakan berbagai pesona alam, dari pegunungan setinggi 3.000 meter, aliran jernih Sungai Kurobe, hingga Teluk Toyama yang kaya hasil laut.
Akses
Terletak di wilayah Hokuriku, Prefektur Toyama memiliki bandara internasional dan stasiun shinkansen. Tentu saja, Anda dapat dengan mudah mengaksesnya dari kota-kota lain di Jepang dan Indonesia. Namun, perlu diketahui bahwa tidak ada penerbangan langsung ke Toyama dari Bandara Soekarno-Hatta. Anda setidaknya harus transit satu kali di Bandara Haneda, dengan total waktu penerbangan 11 jam 15 menit paling cepat. Sementara itu, perjalanan dari Tokyo dengan shinkansen membutuhkan waktu sekitar 2 setengah jam.
Perjalanan dengan Pesawat Terbang
・Waktu penerbangan dari Bandara Soekaro-Hatta ke Bandara Toyama Kitokito sekitar 11 jam 15 menit.
・Waktu penerbangan dari Bandara Haneda di Tokyo ke Bandara Toyama Kitokito sekitar 1 jam.
※Informasi penerbangan dapat berubah karena pengaruh COVID-19. Silakan kunjungi website masing-masing maskapai.
※Saat ini, Bandara Toyama Kitokito hanya melayani 2 rute domestik (Sapporo, Tokyo) dan 4 rute internasional (Dalian, Seoul, Shanghai, dan Taipei). Penerbangan dari Bandara Soetta ke Toyama perlu transit di Bandara Haneda.
※Ada loket yang menyediakan layanan rental mobil di hall lantai 1 Bandara Toyama.
Perjalanan dengan Shinkansen
・Naik Shinkansen Hokuriku dari Stasiun Tokyo ke Stasiun Kurobe-Unazukionsen sekitar 2 jam 20 menit. Biaya transportasi: 12,000 yen / orang.
・Naik Kereta Ekspress Terbatas Thunderbird dari Stasiun Shin-Osaka di JR West ke Stasiun Kanazawa. Dari sana beralih ke Shinkansen Hokuriku, lalu turun di Stasiun Kurobe-Unazukionsen. Seluruh perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam 30 menit. Biaya transportasi: 10,000 yen / orang.
※Ada beberapa perusahaan rental mobil yang berjarak 3 menit jalan kaki dari Stasiun Kurobe-Unazukionsen. Anda dapat menyewa mobil segera setelah turun dari kereta.
Rute Perjalanan
Hari Ke-1 Nyuzen
Tanggul Kurobe Sakurazutsumi: Melihat Lengkungan Merah Muda di Sisi Sungai yang Jernih
Sungai Kurobe, yang terkenal dengan volumer air melimpah dan kejernihannya, memiliki kelompok mata air pada kipas aluvial yang diakui sebagai salah satu dari 100 Perairan Terbaik di Jepang. Penduduk kota pada awalnya bergotong royong menanam 70 pohon sakura Somei Yoshino di tepi tanggul sungai. Namun, setelah 50 tahun berlalu, pohon sakura di sana terus bertambah hingga berjumlah 170 pohon dan sekarang telah menjadi jalan bunga sakura yang membentang sejauh 1,2 kilometer. Dengan pegunungan Tateyama di belakangnya, refleksi lengkuran merah muda yang terhampar di atas permukaan air terlihat sungguh spektakuler. Sawah dan pohon sakura yang menyegarkan di bawah langit cerah, serta melodi air yang mengalir di dekatnya menciptakan pemandangan fantastis bagaikan lukisan yang membuat banyak orang terpesona setiap tahun.
Nyuzen Flower Road: Mengagumi Karpet Tulip Berwarna-Warni yang Terhampar Sejauh Mata Memandang
Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa bunga tulip adalah spesialisasi Nyuzen. Apalagi salah satu acara tulip terbesar di Jepang juga diadakan di sini. Nyuzen Flower Road, yang merayakan tahun ke-25 pada tahun 2021 sejak awal penyelenggaraannya di tahun 1991, adalah festival lokal tahunan. Dengan langit cerah dan sisa-sisa salju di Pegunungan Alpen Utara sebagai latarnya, 3 juta tulip dari 100 varietas bermekaran menghiasi ladang bunga seluas 8 hektar. Mulai dari merah, kuning, oranye, merah muda, dan warna lainnya, semua menyebar sempurna dan menenun hamparan karpet bunga cantik yang berkilauan.
Nyuzen Flower Road diadakan setiap tahun di berbagai tempat. Musim terbaik untuk berkunjung ke sana sekitar awal hingga akhir bulan April. Anda dapat melihat pemandangan yang berbeda tergantung pada tempat, hari, dan waktu. Ketika melangkahkan kaki ke ladang dan mengambil foto, Anda akan merasa seperti karakter dalam lukisan. Selain mengagumi beragam bunga, Anda juga bisa mampir ke toko bunga untuk membeli varietas tulip baru yang dibudidayakan di Kota Nyuzen, bersantap di restoran, dan mencoba membuat karangan bunga sendiri. Berjalan-jalan di antara hamparan bunga atau memotret pemandangan indah saja sudah terasa menyenangkan. Kami yakin, kunjungan Anda ke sini pun pasti menjadi kenangan yang terukir abadi dalam ingatan.
Sawasugi no Sawa Sugi / Sawa Sugi Shizenkan: Mengamati Lahan Phytoncide yang Menghadap Laut
Sorotan lain di Kota Nyuzen yang juga tidak boleh dilewatkan adalah hutan rawa misterius. Terletak di daerah pesisir tempat Sungai Kurobe mengalir dan mata air menyembur keluar, hutan cedar alami yang disebut "Sawa Sugi" tumbuh subur hingga membentuk area Sugisawa. Sekitar 50 tahun yang lalu, luas Sawa Sugi yang tumbuh berkoloni mencapai 45 hektar. Namun, karena sebagian besar pohon ditebang, sekarang hanya tersisa 2,7 hektar, yang telah ditetapkan sebagai monumen alam nasional.
Ada jalur kayu di area Sugisawa di luar museum alam (shizenkan). Di sana, Anda bisa berjalan-jalan santai menyusuri sungai kecil, kolam, dan pepohonan berlumut, sambil mengamati kelompok Sawa Sugi dari dekat. Keistimewaan Sawa Sugi adalah cabang-cabang muda pohon ini menyentuh tanah karena berat salju, dan menumbuhkan akarnya ke samping dari sana. Karakteristik musim dingin yang hangat di daerah tersebut melahirkan keberagaman flora dan fauna, membuat para pengunjung yang datang merasa seperti berada di pegunungan. Padahal, tempat itu berdekatan dengan pantai Teluk Toyama.
Di dalam museum terdapat pameran interpretatif yang lebih rinci serta observatorium indoor untuk Anda melihat pemandangan sekitar. Jangan lewatkan pula mata air di belakang museum dan nikmati air Sungai Kurobe yang menyegarkan.
Nyuzen Deep Ocean Water Park: Mengunjungi Kota Air Terkenal
Nyuzen, yang berbatasan dengan Laut Jepang di utara dan tempat Sungai Kurobe mengalir, dijuluki "Kota Air Terkenal". Sesuai namanya, daerah ini memiliki air melimpah yang dimanfaatkan untuk berbagai hal, dari menanam umbi tulip, Semangka Jumbo Nyuzen, hingga beras Koshihikari. Industri makanan yang menggunakan air terkenal pun berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, Nyuzen telah menambahkan sumber baru yang disebut "air laut dalam". Air tersebut berasal dari "Japan Sea Proper Water" di 3 km lepas pantai Nyuzen yang dipompa pada kedalaman 384 meter dengan stabilitas suhu rendah (sekitar 1 hingga 2℃ sepanjang tahun). Air ini sangat bersih serta kaya akan nutrisi dan mineral.
Deep Ocean Water Park tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas penyedia air, tetapi juga menjelaskan secara rinci tentang cara mengambil air, dan memajang produk-produk yang memanfaarkan air laut dalam, seperti kosmetik dan produk perawatan, makanan dan bumbu, serta bermacam-macam produk mandi. Di depan fasilitas, Anda dapat mencicipi tiga jenis air: air pekat dengan 5% kandungan garam super, air dalam 3%, dan air desalinasi.
Nyuzen Kakinohoshi: Mencicipi Manisnya Boga Bahari Musiman yang Dimurnikan dengan Air Laut Dalam
Kira-kira seperti apa rasanya bila air laut dalam digunakan untuk boga bahari? Ya, Anda bisa mencicipi beragam hidangan boga bahari yang dimurnikan menggunakan air laut dalam di Nyuzen Kakinohoshi yang terletak bersebelahan dengan Deep Ocean Water Park. Begitu masuk ke dalam restoran, saya disambut oleh tangki besar berisi air laut dalam dan aneka hasil laut, seperti tiram, abalon, dan kerang. Kesegaran hidangan di sini terjamin karena mereka mengeluarkan hasil laut dari tangki dan memasaknya segera setelah menerima pesanan.
Tiram mentahnya tebal, kaya umami, lembut, empuk, dan menyebarkan aroma laut ke seluruh bagian mulut. Soal rasa, tidak perlu diragukan lagi karena pelayan restoran akan membantu memanggangkan tiram sehingga Anda dapat menikmati kelezatan dengan tingkat kematangan yang tepat. Di Kakinohoshi, Anda selalu bisa menyantap tiram musiman dalam kondisi terbaik. Hidangan yang tersaji serba tiram, baik di nasi maupun sup miso, Anda pasti menemukan tiram dan dijamin puas! Anda juga dapat menyantap tiram dengan berbagai cara, mentah, direbus, dipanggang, atau digoreng, yang jelas semua nikmat.
Nizayama Forest Art Museum: Perpaduan Arsitektur Kuno dan Seni Kontemporer
Bangunan bata merah nan megah di tengah pedesaan ini mengakuisisi pembangkit listrik tenaga air yang beroperasi dari tahun 1925 hingga 1992. Gedung tua itu sebenarnya hendak dihancurkan, tetapi kemudian diberi kehidupan baru. Dibangun kembali untuk mempertahankan sebanyak mungkin jejak pembangkit listrik, dengan pipa air dan generator listrik yang masih dalam kondisi asli, tempat tersebut kini menjelma menjadi museum seni kontemporer.
Interior bangunan yang luas, langit-langit yang menjulang setinggi 10 meter, dan rangka baja terbukanya menciptakan ruang unik yang telah menginspirasi banyak seniman. Saat ini, ruang tersebut menampilkan karya-karya tiga dimensi besar yang diproduksi secara lokal dan berbagai instalasi yang memanfatkan setiap sudut dengan baik. Para pengunjung yang datang dapat melihat karya dengan tema berbeda sepanjang tahun. Di tangga luar menuju teras sungai di belakang museum, ada fasilitas seperti kedai kopi. Cobalah beristirahat sejenak di sana. Melihat bangunan yang serasi dengan alam pasti akan membuat Anda merasa damai.
Akomodasi Terbaik
Kurobegawa Akebi Onsen Motoyu Baden Akebi: Nikmati Pemandian Udara Terbuka Besar di Taman Jepang / Nyuzen
Terletak di pegunungan, Baden Akebi yang dikelilingi oleh aliran jernih Sungai Kurobe dan tanaman hijau membanggakan pemandian taman terbukanya. Dihiasi lentera batu besar, pemandian dengan latar gunung ini menghadirkan suasana khas Jepang. Sambil berendam dan merilekskan diri, Anda dapat menikmati pergantian musim Nyuzen dalam kebebasan. Mata air panas yang memancar keluar dari pegunungan di sepanjang Sungai Kurobe langsung dialirkan ke penginapan. Airnya yang tidak berwarna dan jernih dijuluki "lotion alami" karena membuat kulit terasa lembut dan halus setelah berendam.
Selain pemandian air panas, Anda juga dapat merasakan keramahan hotel melalui sajian lezat. Makan malam dipusatkan pada masakan kaiseki, yang terdiri dari berbagai hidangan musiman serta boga bahari untuk menyajikan cita rasa terbaik. Dari ikan bakar yuzu miso, chawanmushi kepiting, tiram, hingga sunamono kerang, semuanya sungguh mengesankan. Tersedia pula menu tambahan yang memungkinkan Anda mencicipi tiga jenis sake lokal. Aneka boga bahari yang tersaji untuk sarapan pagi pun tidak kalah nikmat. Membangkitkan selera Anda yang baru terbangun dan mengisi penuh energi untuk memulai perjalanan hari kedua.
Ogawa Onsen Motoyu Hotel Ogawa: Berendam di Pemandian Air Panas Gua Alami / Asahi
Bagi yang ingin merasakan budaya pemandian air panas tersembunyi Jepang, jangan ragu untuk menginap di Ogawa Onsen Motoyu Hotel Ogawa di Asahi. Hotel Ogawa, yang terletak tepat di seberang Terowongan Asahi Ogawa, berdiri di dekat lembah dan telah dibuka selama lebih dari 400 tahun. Hotel ini bahkan dicintai oleh para pecinta onsen sejak berabad-abad sebagai "Koho no Yu" dan "Yuji no Yu".
Pemandian terbuka gua alami yang berjarak sekitar 8 menit jalan kaki dari hotel merupakan mata air panas yang terkenal di kota. Gua yang terbentuk oleh presipitasi mata air selama bertahun-tahun itu sangat spektakuler. Berendam di mata air panas dengan iringan gemericik air benar-benar menjadi pengalaman berharga. Biarkan diri Anda terhanyut dalam ketenangan dan menyatu dengan alam.
Dari jendela besar di lobi hotel, Anda dapat mengagumi warna musim yang berganti seiring waktu. Duduklah di sini setelah berendam sambil menyeruput secangkir kopi atau teh untuk menghangatkan hati.
Hari Ke-2 Asahi
Asahi Funakawa Spring Quartet: Tenggelam Dalam Harmoni Pegunungan, Bunga Sakura, Tulip, dan Rapeseed
Kota Asahi terletak di perbatasan antara Prefektur Toyama dan Niigata. Dari pesisir hisui di ketinggian 0 meter hingga Gunung Asahi dan Gunung Shirouma di Pegunungan Alpen Utara di ketinggian 3.000 meter, kota ini diberkahi keberagaman alam serta kaya akan sejarah dan budaya.
Bendungan Funagawa, yang mengalir di sisi barat Kota Asahi, membentang sekitar 600 meter. Pohon-pohon sakura Yoshino yang ditanam di tepi bendungan oleh penduduk setempat selama sungai direnovasi sekarang telah menjadi terowongan merah muda yang indah. Saat musim semi, bunga-bunga yang bermekaran dari sekitar 280 pohon sakura tidak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan internasional.
Pada periode yang sama, 600.000 tulip cantik dan bunga rapeseed berwarna kuning keemasan membentuk lautan memesona. Di Spring Quartet, bunga sakura merah muda, tulip merah, rapeseed kuning, dan warna putih dari sisa-sisa salju di Gunung Asahi yang menjadi protagonis bersama dapat Anda lihat dari awal hingga pertengahan bulan April setiap tahun. Selama acara berlangsung, ada bus khusus yang beroperasi untuk mengantar pengunjung ke lokasi dari beberapa stasiun seperti Stasiun Tomari di Ainokaze Toyama Railway Line.
Langit biru, awan putih, dan bunga berwarna-warni yang berpadu harmonis menciptakan pemandangan yang memanjakan setiap mata. Ketika hari mulai senja, kehangatan sinar mentari menyinari pohon-pohon sakura. Begitu malam tiba, bunga sakura yang diiluminasi menghadirkan suasana romantis yang jauh berbeda dari di siang hari. Melihat pameran alam yang berganti seiring berlalunya waktu sungguh merupakan pengalaman yang berharga.
Asahimachi Historical Park - Bekas Kediaman Keluarga Kawakami: Menyelami Budaya Minum Teh di Rumah Rakyat Kuno
Batabatacha adalah sejenis teh yang digunakan dalam tradisi minum teh tradisional di Distrik Hirudani, Kota Asahi. Di masa lalu, setelah menyelesaikan pekerjaan di pagi hari, penduduk desa menyiapkan tanaman gunung yang ditanam sendiri, sayuran rebus, dan acar, lalu mereka saling bercengkerama sambil minum teh. Selain di kehidupan sehari-hari, batabatacha juga umum ditemui di berbagai seremonial seperti pernikahan dan kelahiran anak. Hingga kini, tradisi tersebut masih menjadi cara mempererat hubungan antarwarga, dan membuka kesempatan untuk berkomunikasi yang sangat diperlukan bagi orang-orang desa yang tinggal di pegunungan.
Batabatacha sebenarnya merupakan teh hitam pascafermentasi yang diperkenalkan dari Cina. Daunnya dihaluskan, diuleni, dikeringkan, ditumpuk, dan difermentasi selama kurang lebih 40 hari. Air dari seduhan teh berwarna pekat dan memiliki rasa yang kuat. Nama "batabata" diambil dari suara bunyi sikat teh yang membentur dinding cangkir saat mengaduk.
Rumah bekas kediaman keluarga Kawakami dibangun di kota pos pada pertengahan zaman Edo (1603-1868), dan disebut sebagai machiya tertua di prefektur tersebut. Setelah dibongkar dan dibangun kembali, rumah itu direlokasi ke taman bersejarah dan sekarang menjadi tempat untuk para pengunjung menikmati teh batabata.
Hisui Coast: Berburu Batu Giok Bersama Seorang Master
Pesisir berkerikil Miyazaki-Sakai yang membentang di sepanjang garis pantai sejauh 4km dijuluki "Pesisir Giok" karena ombak menghanyutkan batu-batu giok kasar ke pantai. Anda hanya dapat menemukan batu giok kasar di pesisir Kota Asahi dan Itoigawa di Niigata, Jepang. Jadi, tidak mengherankan jika tempat ini sangat terkenal dan dikunjungi banyak orang dari seluruh penjuru negeri untuk berburu giok.
Konon, Kota Asahi pernah menjadi tempat pembuatan batu giok dari zaman Jomon hingga zaman Kofun. Sekarang, Anda dapat belajar mengidentifikasi batu dari pemandu veteran dan mencarinya langsung di pantai.
Hisui Terrace yang dibuka pada bulan Oktober 2018 di pinggir laut digunakan sebagai pusat pariwisata di Pesisir Hisui. Para pengunjung dapat memandang birunya Laut Jepang dari atap terrace. Di dalam bangunan dengan interior yang cerah, pemandu veteran pertama-tama mengajari saya membedakan berbagai bentuk dan jenis batu giok. Kemudian, setelah mengetahui tips dan triknya, saya pergi ke pantai untuk menemukan harta karun.
Jika suatu hari Anda berkesempatan datang, jangan lewatkan melihat pemandangan matahari terbenam yang begitu menawan dari pantai.
Drive-in Kinkai: Menikmati Kuliner Lokal Tara-jiru, Sup dengan Ikan Cod
Kuliner khas Kota Asahi, Tara-jiru, adalah sajian sup hangat bergizi yang dibuat oleh para istri nelayan saat menunggu suami mereka pulang memancing. Ikan cod benar-benar melimpah di Asahi, jadi restoran yang menyajikan hidangan ini bisa ditemukan di mana-mana. Bahkan, Jalan Raya Nasional 8 di sekitar Stasiun Etchu-Miyazaki di Ainokaze Toyama Railway Line disebut "Jalan Tara-jiru". Sekarang pun hidangan ini masih umum disajikan di akomodasi lokal dan restoran. Di Drive-in Kinkan, Anda tidak hanya dapat mencoba tara-jiru segar dan manis, tetapi juga aneka boga bahari yang dikirim langsung dari toko ikan, serta hidangan musiman. Lantai pertamanya adalah restoran yang populer di kalangan penduduk setempat dan pengemudi jarak jauh, sedangkan lantai dua digunakan sebagai fasilitas akomodasi untuk istirahat.
Suvenir: Shiroebi Juwari Senbei - Rasakan Kelezatan Boga Bahari Toyama Dalam Setiap Kepingan
Shiroi ebi atau udang putih adalah permata yang hanya bisa ditangkap di perairan Teluk Toyama. Tubuh udang yang berwarna putih tampak seperti transparan dan mengeluarkan aroma lembut. Dibuat menggunakan air laut dalam dari Laut Jepang yang kaya mineral, Shiroebi Juwara Senbei dipanggang satu per satu dengan api kecil. Rasa udang putih yang dimaksimalkan dengan sempurna, aroma menggoda, dan tekstur yang renyah membuat siapa pun sulit untuk menolaknya. Apabila Anda ingin membawa pulang hasil laut dari Teluk Toyama untuk kerabat dan teman, inilah yang paling cocok.
Peta Lokasi Nyuzen / Asahi
Nikmati Perjalanan Musim Semi di Nyuzen dan Asahi!
Dalam perjalanan berkendara dua hari satu malam, saya dan tim menjelajahi Nyuzen dan Asahi. Mengunjungi berbagai tempat populer dengan bunga-bunga indah di bawah langit biru dan pegunungan di belakangnya yang melahirkan pemandangan bagaikan lukisan, menyelami budaya teh lokal, dan menikmati tiram segar, benar-benar menjadi pengalaman tidak terlupakan yang menenangkan tubuh dan pikiran. Penasaran seperti apa keseruannya? Segera rencanakan petualangan Anda untuk menjelajahi keindahan musim semi di Nyuzen dan Asahi!
Selain Nyuzen dan Asahi, Kurobe dan Uozu di Niikawa juga patut Anda kunjungi.
Simak keseruan perjalanan kami di sana pada artikel berikut: Benamkan Diri Dalam Suasana Musim Gugur di Toyama - Wisata Dua Hari Satu Malam Menjelajahi Kurobe dan Uozu
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!
The information in this article is accurate at the time of publication.