Isi Perut Tanpa Takut, 7 Cara Makan Hemat dengan Harga Kurang Dari 500 Yen di Jepang
Bagi wisatawan dengan anggaran terbatas, biaya makan sering kali menjadi pertimbangan besar. Belum lagi godaan untuk mencoba segala macam kuliner yang ada. Namun, agar bisa berpetualang, Anda tentu membutuhkan energi. Lalu, bagaimana jika kantong tidak mendukung? Jangan khawatir, kami di sini akan memberikan tips cara menghemat pengeluaran makan, tetapi Anda tetap puas dan kenyang. Ingat, orang Jepang sangat suka makan. Oleh sebab itu, Anda dapat menemukan makanan berkualitas meskipun harganya murah.
This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.
1. Diskon Menjelang Tutup di Supermarket
Supermarket di Jepang menjual makanan siap saji yang disebut osouzai. Sebagian besar dari makanan tersebut harus terjual habis pada hari itu atau dibuang. Jadi, kebanyakan supermarket menjualnya dengan harga diskon dari 30 - 50% menjelang waktu tutup, biasanya dimulai sekitar pukul 18:30 sampai 19:00. Carilah produk dengan stiker "○割引" (dibaca "waribiki") di kemasannya. Kanji 割 ("wari") berarti 10%. Contoh, 2割引 artinya diskon 20%. Makanan siap saji yang dimaksud di sini bukan hotdog atau pizza, melainkan berbagai hidangan, seperti salad, kentang goreng, gorengan, nasi, sushi, bento, dan lain-lain. Keragamannya pasti melebihi ekspektasi Anda. Supermarket juga sering menyediakan microwave yang dapat digunakan siapa saja, dan mereka juga memberikan sumpit gratis sehingga sesampainya di hotel, Anda bisa langsung makan.
2. Tester Gratis
Di food floor department store (disebut depachika, alias food wonderland bagi wisatawan asing), umumnya toko suvenir dan supermarket menyediakan sampel makanan gratis. Anda hanya perlu berjalan di depan setiap toko dan staf di sana akan menawari Anda untuk mencoba makanan mereka. Jika suka, Anda bisa membelinya, tetapi tidak harus. Jangan lupa bahwa anggaran Anda terbatas. Sampel makanan gratis berukuran kecil. Namun, karena ada banyak toko yang menawarkan, Anda dapat puas mencicipi berbagai makanan berbeda. Setidaknya cukup untuk mengganjal perut. Meskipun tidak terdapat peraturan mengenai pengambilan sampel, harap gunakan akal sehat Anda. Jangan terus meminta sampel bila Anda tidak berniat untuk membeli apa pun.
3. Toko 100 Yen
Di Jepang, ada surga untuk mereka yang memiliki anggaran terbatas (baik penduduk lokal maupun wisatawan asing). Beberapa di antara Anda mungkin juga sudah tahu. Ya, namanya "hyaku-en shop" atau "hyakkin", yang merupakan toko 100 yen. Merek-merek ternama, seperti Daiso, Seria, dan CanDo bahkan tersebar di mana-mana. Meskipun sebagian besar produk yang dijual dihargai 100 yen, Anda tidak boleh meremehkan kualitasnya. Selain itu, Anda hampir bisa mendapatkan semua kebutuhan di sini, mulai dari makanan hingga panci.
Jika di penginapan tersedia microwave, kami sarankan Anda untuk membeli rice cooker tupperware atau pasta boiling tupperware. Dengan kedua produk tersebut, Anda dapat menanak nasi atau merebus pasta menggunakan microwave. Bagi yang tinggal lama di Jepang, pertimbangkan untuk membeli 5 kg beras dengan harga sekitar $20. Sebagai gambaran, 5kg beras sama dengan 33 cup Jepang dan menghasilkan kurang lebih 100 onigiri ukuran reguler. Satu cup saja biasanya sudah cukup. Katakanlah Anda butuh satu cup sekali makan, jadi pengeluaran Anda hanya 60 yen. Plus, Anda bisa mencari lauk dan bumbu murah di hyakkin.
Anda tidak makan nasi? Rebus pasta dengan tupperware. Pasta dan sausnya pun dijual di hyakkin (tersedia berbagai macam saus). Anda juga harus menambahkan sayuran. Supermarket dan minimarket menjualnya seharga 100 yen atau kurang.
Walaupun Anda mempunyai cukup uang untuk makan di restoran, tidak ada salahnya Anda pergi ke hyakkin. Anda pasti terkejut betapa murah dan beragamnya produk-produk di sana.
4. Kupon
Wisatawan asing mungkin jarang yang tahu bahwa di Jepang, ada beberapa aplikasi kupon untuk restoran. 食べログ (Tabelog), ぐるなび (Gurunavi), dan ホットペッパー(hotpepper) adalah yang terbesar di antaranya. Namun, sayang, halaman bahasa Inggris di ketiga aplikasi tersebut tidak sebagus dan berguna seperti halaman Jepang. Kendati demikian, Anda masih dapat menemukan sejumlah kupon di sana. Hanya saja, cukup sulit untuk makan dengan biaya kurang dari 500 yen di restoran meski menggunakan kupon.
Jangan kecil hati dulu, karena Anda juga bisa mendapatkan kupon untuk restoran burger. McDonald's, Burger King, KFC, dan Mos Burger pun menawarkan kupon di aplikasi smartphone mereka. Anda terkadang merasa rindu dengan makanan cepat saji, bukan? Bagi Anda yang bertekad hanya ingin menyantap kuliner lokal, restoran burger waralaba di Jepang memiliki menu original. Misalnya, McDonald's punya burger ayam Teriyaki. Agar lebih yakin dengan menu apa yang mereka tawarkan, kunjungilah website resminya. Di sana, Anda bisa mengetahui dari mana bahan-bahan mereka berasal dan informasi lainnya. Kami khususnya merekomendasikan Mos Burger karena semua bahan yang digunakan sangat segar dan aman.
5. Restoran Gyudon
Gyudon adalah semangkuk nasi dengan topping daging sapi dan bawang bombay. Makanan ini cukup populer di Jepang dan luar negeri. Tiga jaringan restoran gyudon terbesar di Jepang: Yoshinoya, Sukiya, dan Matsuya., sangat mudah ditemukan. Anda bisa menyantap hidangan gyudon berukuran sedang seharga 426 yen di Yoshinoya, 400 yen di Sukiya, dan 380 yen di Matsuya. Selain gyudon, tersedia pula hidangan lain untuk dipilih, seperti kari, pork-don, dan sebagainya. Satu hal lagi, kebanyakan dari ketiga restoran tersebut buka 24 jam. Jadi, jika merasa lapar saat tengah malam, Anda tahu ke mana harus pergi. Baik makan di tempat atau dibawa pulang, mereka dengan cepat menyiapkan makanan Anda. Beberapa cabang bahkan memiliki konter lantatur (Layanan Tanpa Turun atau disebut drive-thru).
6. Minimarket (Konbini)
Minimarket, yang disebut Konbini dalam bahasa Jepang, juga berguna untuk menghemat biaya makan. Persaingan di antara jaringan konbini, terutama tiga merek terbesar (7-Eleven, Lawson, dan Family Mart), tumbuh semakin ketat dari tahun ke tahun. Tidak ada konbini dari negara lain yang mampu mengalahkan kualitas konbini Jepang.
Konbini adalah salah satu hal yang paling dirindukan wisatawan asing dari Jepang setelah kembali ke negara asal, selain mesin penjual otomatis. Bagaimana tidak, konbini menjual onigiri (seharga 100 - 200 yen), bento (380 - 600 yen), gorengan, dan penganan manis merek original mereka sendiri. Anda mungkin sulit membedakan mana makanan konbini dan restoran. Ada pula makanan instan seperti mi cup. Satu cup mi dan satu onigiri bahkan sudah cukup mengenyangkan untuk pria. Biasanya, konbini menyediakan air panas gratis sehingga Anda bisa langsung makan di tempat. Beberapa cabang juga memiliki meja dan kursi di dalam atau di luar toko. Tidak hanya itu, rasa kopi original mereka pun pasti akan mengejutkan Anda. Jadi, buat apa bayar mahal jika konbini menawarkan kopi 150 yen per cup?
7. Kafetaria Kampus
Sebagian besar universitas di seluruh Jepang memiliki kafetaria di kampus yang terbuka untuk umum. Makanan di sana jelas ditujukan bagi para mahasiswa/i sehingga dihargai murah, berkualitas, dan porsinya banyak.
Toyo University (Tokyo) dan Aoyama Gakuin University (Tokyo), khususnya, terkenal menyediakan makanan yang luar biasa, baik dari segi kualitas, harga, maupun porsi. Menyenangkan juga mengunjungi universitas berbeda dan melihat kampus mereka karena masing-masing punya karakter sendiri. Setelah berjalan-jalan mengelilingi kampus, lalu menikmati makanan di kafetaria, Anda pasti merasakan nostalgia dan ingin kembali menjadi mahasiswa di Jepang. Jika Anda bingung bagaimana dan apa yang harus dipesan, tanyakan saja pada salah satu mahasiswa di dekat Anda. Banyak mahasiswa Jepang yang sebenarnya ingin berkomunikasi dengan orang asing, tetapi terkadang terlalu malu untuk berbicara. Begitu Anda memulai percakapan, mereka akan dengan senang hati membantu Anda dan bahkan duduk serta makan bersama.
Kredit Gambar: Salvacampillo / Shutterstock.com
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!
The information in this article is accurate at the time of publication.