Semua yang Perlu Anda Tahu Tentang Bendera Jepang
Apakah Anda pernah bertanya-tanya dari mana asal usul bendera Jepang atau siapa yang mendesainnya? Lalu, mengapa matahari? Pada artikel kali ini, kami tidak hanya akan menjawab semua pertanyaan tersebut, tetapi juga menjelaskan berbagai fakta menarik yang harus Anda ketahui tentang bendera nasional Jepang.
This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.
Hinomaru - Bendera Nasional Jepang
Bendera Jepang memang memiliki desain yang sederhana (paling sederhana di dunia menurut beberapa orang), tetapi sebenarnya, itu adalah simbol yang paling mewakili semangat Jepang. Bentuk lingkaran merah yang berpusat di tengah bidang putih sangat mudah dikenal dunia dan membangkitkan citra kuat dari negara Jepang dan rakyatnya. Meskipun bernama resmi "Nisshoki" (日章旗), yang berarti "bendera matahari", bendera nasional Jepang lebih sering disebut "Hinomaru" (日の丸) atau "lingkaran matahari". Kedua nama tersebut mengacu pada julukan "Tanah Matahari Terbit" yang telah melekat pada negara Jepang selama lebih dari 1.200 tahun.
Sejarah Bendera Jepang
Apa yang Ada Di Bagian Putih Bendera Nasional Jepang?
Jawabannya adalah lingkaran berwarna merah terang yang melambangkan matahari. Desain ini berakar dalam dari agama dan budaya.
Matahari memainkan peran penting dalam budaya Jepang dan Shinto, agama politeis di negara kepulauan itu, karena memiliki makna simbolis yang sangat sakral. Dari ribuan dewa-dewi yang disembah dalam agama Shinto, dewi matahari Amaterasu adalah dewi tertinggi. Selain menjadi dewi utama dalam agama Shinto, Amaterasu juga dianggap sebagai nenek moyang dari garis keturunan kekaisaran Jepang. Pemujaan terhadap matahari dan letak geografis Jepang serta kaitannya dengan Cina (dari sudut pandang Cina, matahari terbit di atas kepulauan Jepang) melahirkan julukan "Tanah Matahari Terbit" dan mendasari penggunaan pola matahari pada bendera nasional Jepang.
Desain "matahari merah dengan latar belakang putih" telah ada sejak dulu, tetapi tidak selalu digunakan dan tidak selalu mewakili negara secara keseluruhan. Istilah "matahari terbit" sudah digunakan sejak awal abad ke-7 ketika kaisar menyebut dirinya sebagai "Kaisar Matahari Terbit" dalam korespondensi resmi dengan pengadilan Cina.
Dokumen-dokumen dari abad ke-8 menunjukkan bahwa Jepang mengibarkan bendera "Nissho" yang memiliki simbol matahari emas di Hari Tahun Baru. Namun, bentuk bendera itu tidak diketahui. Bendera nasional saat ini diperkirakan muncul setelah Perang Genpei pada abad ke-12.
Dua klan yang bertikai (Taira dan Genji) pada Perang Genpei menampilkan lingkaran yang melambangkan matahari pada simbolnya. Klan Taira memiliki lingkaran emas dengan latar belakang merah, sedangkan Klan Genji memiliki lingkaran merah dengan latar belakang putih. Setelah Klan Genji memenangkan pertempuran dan menjadi penguasa Jepang, simbol mereka diyakini terus diwariskan dan akhirnya digunakan oleh pemerintah feodal.
Bendera Jepang tertua yang diketahui masih ada disimpan di Kuil Unpo-ji di Prefektur Yamanashi. Meski begitu, terdapat dugaan bahwa bendera tersebut sebenarnya adalah hadiah yang diberikan oleh Kaisar Go-Reizei ke kuil pada abad ke-11. Namun, satu hal yang pasti, bendera itu berusia sekitar 400-500 tahun dan berasal dari sebelum abad ke-16.
Hinomaru Resmi Menjadi Bendera Nasional
Pada akhir abad ke-19, Jepang baru menetapkan Hinomaru sebagai bendera nasional. Ketika orang-orang Eropa mulai melakukan banyak perdagangan di pertengahan abad ke-19, Jepang menyadari perlu menerapkan cara untuk membedakan kapal mereka dengan kapal asing. Di tahun 1854, Keshogunan Tokugawa memerintahkan semua kapal Jepang untuk mengibarkan Hinomaru sebagai tanda pengenal, dan pada tahun 1870, mereka menjadikan Hinomaru bendera resmi kapal dagang yang keluar-masuk Jepang.
Hinomaru menjadi bendera nasional Jepang selama 15 tahun, dari tahun 1870 hingga 1885. Penetapan tersebut dipersingkat karena adanya perubahan sistem hukum Jepang, dan undang-undang sebelum tahun 1885 yang tidak diterbitkan dalam "Lembaran Negara Jepang" dihapuskan, termasuk undang-undang yang menetapkan Hinomaru sebagai bendera nasional.
Dengan demikian, Hinomaru hanya diakui secara de facto dan tidak secara resmi. Kemudian, tidak sampai lebih dari seratus tahun, tepatnya pada tahun 1999, ketika "Undang-Undang Tentang Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan" disahkan, Hinomaru kembali ditetapkan sebagai bendera nasional.
Variasi Bendera Jepang
Pola lingkaran merah dengan latar belakang putih bukanlah satu-satunya variasi bendera Jepang. Ada beberapa bendera lain yang lebih umum dan kontroversial. Dua cabang militer Jepang—tentara dan angkatan laut—menggunakan "Bendera Matahari Terbit", yang menggambarkan pola matahari merah dengan tambahan 16 sinar merah yang memanjang dari tengah ke tepi bendera.
Bendera Tentara Kekaisaran Jepang (ditunjukkan di atas) yang digunakan dari tahun 1868 hingga akhir Perang Dunia II memposisikan matahari di tengah bendera.
Bendera Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (ditunjukkan di atas) yang digunakan dari tahun 1889 hingga akhir Perang Dunia II menempatkan matahari di tengah, tetapi sedikit ke arah kiri. Setelah perang usai, kedua cabang militer Jepang masih terus menggunakan bendera itu dengan sedikit modifikasi.
Bendera Pasukan Bela Diri Jepang dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang (cabang militer pertahanan Jepang saat ini) mengurangi jumlah sinar matahari dari 16 menjadi 8, mengganti bendera ke bentuk persegi, dan menambahkan batas emas di sekitar tepinya.
Di sisi lain, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang baru dibentuk hanya mengubah warna bendera Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menjadi merah cerah dengan motif yang sama.
Apakah Jepang Biasa Mengibarkan Benderanya Saat Ini?
Berbeda dengan keberadaannya di luar negeri, Hinomaru tidak terlalu sering terlihat berkibar di negaranya sendiri. Kalau pun dikibarkan, biasanya hanya di gedung-gedung pemerintah atau milik negara. Anda akan melihat bendera di depan balai kota, SMA swasta, bank, dan tempat-tempat yang berhubugan dengan kenegaraan. Ini erat kaitannya dengan Perang Dunia II dan ultranasionalisme, yang memengaruhi ideologi Jepang selama perang.
Orang-orang yang mengibarkan bendera secara pribadi disebut ultranasionalis atau nasionalis. Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa pemeritah Jepang baru menetapkan Hinomaru sebagai bendera nasional pada tahun 1999. Meski demikian, pengesahan undang-undang tersebut juga menuai banyak kontroversi. Bagi mayoritas orang Jepang, bendera ada untuk menandakan infrastruktur pemerintah atau digunakan sebagai simbol golongan nasionalis ekstrem.
Bendera Negara Asing yang Mirip dengan Bendera Jepang
Meskipun tidak memberikan pengaruh besar seperti bendera Amerika, Inggris, atau Prancis, setidaknya ada dua negara lain yang bendera nasionalnya mirip dengan Hinomaru.
Palau
Palau, negara kepulauan kecil di Samudra Pasifik yang terletak di sebelah tenggara Filipina, menggunakan motif lingkaran kuning dengan latar belakang biru pada benderanya. Lingkaran kuning merepresentasikan bulan, sedangkan warna biru melambangkan Samudra Pasifik. Dari segi desain, bendera Palau dan bendera Jepang memang terlihat sangat mirip. Namun, pembuat dan sejumlah pejabat Palauan bersikeras bahwa bendera nasional meraka tidak ada hubungan dengan bendera Jepang.
Bangladesh
Demikian pula bendera Bangladesh, yang memiliki lingkaran merah di tengah dengan latar belakang hijau. Awalnya, garis lingkaran merah berwarna kuning, tetapi kemudian dihapus pada tahun 1972. Warna hijau mewakili kerimbunan tanaman hijau di negara itu, sementara warna merah menunjukkan perjuangan tumpah darah masyarakat Bengali selama perang meraih kemerdekaan. Dari hal ini, jelas bahwa bendera Bangladesh juga tidak berkaitan dengan bendera Jepang
Bendera Lain yang Ada di Jepang
Kehebatan Jepang tidak berhenti pada bendera nasionalnya saja. Bendera-bendera subnasional dari berbagai prefektur juga memiliki makna simbolis, istimewa, dan estetis. Sebagian besar bendera menggabungkan "mon" (紋) lokal. Mon adalah motif tradisional yang digunakan dalam lambang Jepang dan biasanya melambangkan benda atau hal penting. Mari kita lihat lima bendera prefektur terbaik/paling terkenal yang dikibarkan di Jepang saat ini.
Tokyo
Tokyo memiliki dua bendera resmi, tetapi bendera dengan motif di atas yang umum digunakan. Simbol hijau di tengah bendera merepresentasikan daun pohon ginkgo, dan huruf "T" yang dimodifikasi adalah akronim dari Tokyo.
Osaka
Bendera Osaka menggunakan mon yang melambangkan "labu". Labu panjang ini juga merupakan simbol dari Toyotomi Hideyoshi (Shogun penguasa Jepang di akhir tahun 1500-an dan seorang tokoh sejarah terkenal). Latar belakang berwarna biru mewakili banyak hal: laut, langit, dan beberapa sungai yang mengalir di Prefektur Osaka.
Okinawa
Bendera Okinawa sama seperti bendera Jepang, sangat sederhana, tetapi tampak kuat. Desain dan motifnya benar-benar sama dengan bendera Jepang, hanya saja di dalam matahari terdapat huruf "O" yang merupakan akronim dari Okinawa.
Fukuoka
Simbol di tengah bendera Fukuoka melambangkan dua hal. Di satu sisi, itu adalah hiragana ふく (fuku), yang merupakan dua suku kata pertama dari nama Fukuoka. Di sisi lain, simbol tersebut mewakili bunga prem, bunga Prefektur Fukuoka.
Shizuoka
Kita dapat langsung mengetahui bahwa Shizuoka menempatkan Gunung Fuji di tengah benderanya. Warna biru yang menjadi latar belakang bendera mengilustrasikan langit dan Samudra Pasifik, sedangkan warna oranye menggambarkan sinar matahari dan gairah.
Kesimpulan
Tentu saja, masih ada banyak lagi bendera di Jepang selain yang disebutkan di atas. Namun, setelah membaca penjelasan dan melihat sebagian besar bendera di negara matahari terbit, kita menjadi tahu bahwa orang Jepang menyukai kesederhanaan untuk menyiratkan sesuatu yang dalam. Baik bendera kota, daerah, sekolah, maupun asosiasi di sana menampilkan desain yang unik dan estetis. Jika Anda menyukai desain bendera Hinomaru, mengapa tidak melihat ratusan bendera lain yang berkibar di negara ini dan mempelajari makna di balik desainnya?
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook, Twitter, atau Instagram!
Gambar judul: railway fx / Shutterstock
The information in this article is accurate at the time of publication.