Semua yang Perlu Anda Tahu Tentang Rubah Inari - Hewan Suci Terlucu di Jepang
Jika Anda mengunjungi kuil Shinto di Jepang, kemungkinan besar Anda akan menjumpai patung rubah yang terbuat dari batu. Patung rubah ikonis yang sering disebut rubah Inari atau kitsune ini dapat ditemukan di lebih dari 30.000 kuil Shinto di seluruh negeri. Namun, tahukah Anda apa makna di baliknya? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang eksistensi rubah Inari dalam sejarah dan budaya Jepang modern!
This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.
Tentang Rubah Inari
Penganut kepercayaan Shinto menyembah banyak dewa. Sama seperti agama politeistik, setiap dewa mewakili berbagai hal, seperti dewa matahari, dewa laut, dan sebagainya. Inari adalah dewa beras, teh, dan sake. Mengingat betapa pentingnya ketiga elemen tersebut dalam budaya Jepang, tidak mengherankan jika lebih dari sepertiga kuil Shinto menyembah Inari.
Menurut legenda, para dewa sering memilih hewan untuk bertindak sebagai avatar atau utusan mereka. Tidak terkecuali Dewa Inari, yang diwakili oleh rubah putih. Itulah sebabnya banyak kuil Inari menempatkan patung rubah kecil untuk menjaga kuil.
Apa Arti Rubah Dalam Budaya Jepang?
Dalam cerita rakyat Jepang, rubah sering digambarkan memiliki kecerdasan tinggi dan umur panjang. Kelebihan tersebut membuatnya menjadi simbol dari gaya seni tradisional Jepang "ukiyo-e" (cetakan balok kayu dari zaman Edo). Secara khusus, rubah putih, yang konon merupakan utusan Inari, dipercaya bertugas sebagai penjaga untuk melawan roh jahat. Selain itu, patung batu rubah Inari yang ditemukan di kuil Shinto biasanya terlihat mengenakan oto merah. Itu karena dalam kepercayaan Shinto, merah adalah warna para dewa yang diyakini dapat menangkal penyakit dan energi jahat.
Meskipun sangat dihormati, citra suka menipu juga sudah melekat pada hewan rubah. Di banyak cerita rakyat Jepang, tidak jarang rubah melakukan kenakalan untuk menghukum orang-orang yang serakah dan sombong. Umumnya, hewan cerdik ini menjelma menjadi sosok wanita cantik yang tersesat dan membutuhkan bantuan. Apabila ada orang yang mengundang wanita misterius tersebut untuk bermalam, keesokan paginya, makanan dan barang-barang berharga mereka menghilang bersama wanita itu. Rubah yang sangat nakal bahkan terkadang mencukur botak pemilik rumah saat mereka tidur.
Rubah Inari Dalam Budaya Jepang Modern
Seiring perkembangan zaman, semakin sedikit orang-orang Jepang yang menganut kepercayaan Shinto. Namun, masih banyak tradisi dan adat-istiadatnya yang tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah citra rubah Inari, yang terus menjadi pengingat akan akar tradisional ini.
Inari Sushi
Jika nigiri sushi (nasi nushi yang diberi topping irisan tipis ikan) sudah sangat familier, inari sushi (disebut inarizushi dalam bahasa Jepang) jauh lebih jarang dikenal di luar Jepang. Inari sushi, yang dapat ditemukan di restoran sushi dan mi, disajikan dengan kulit tahu goreng manis yang disebut "aburaage". Kulit itu dibentuk menjadi kantong lalu diisi dengan nasi sushi.
Menurut cerita rakyat Jepang, makanan favorit rubah adalah aburaage. Jika mengombinasikannya dengan nasi, orang menyebutnya inari sushi, karena rubah merupakan utusan Dewa Inari yang mewakili beras. Inari sushi memiliki rasa dan bentuk yang bervariasi di setiap daerah. Di wilayah timur Jepang, inari sushi dibentuk persegi panjang untuk merepresentasikan karung beras besar, lalu diisi dengan nasi cuka. Di sisi lain, inari sushi di wilayah barat mempunyai rasa yang lebih kaya, dan nasinya sering dicampur dengan sayuran dan bahan-bahan lain. Bentuk sushinya pun dibuat segitiga agar menyerupai telinga rubah.
Topeng Kitsune
Saat menghadiri festival di Jepang, Anda akan menemukan kios yang menjual berbagai topeng warna-warni, di antaranya topeng kitsune putih. Topeng kitsune ini awalnya digunakan dalam tarian ritual Shinto dan teater Jepang, tetapi sekarang sudah banyak yang menggunakannya sebagai dekorasi untuk mendatangkan kemakmuran. Meski demikian, topeng kitsune masih digunakan dalam beberapa ritual, dan yang paling terkenal dilakukan pada Malam Tahun Baru. Konon, di malam itu rubah akan mengambil wujud manusia dan mengunjungi Kuil Oji Inari di Tokyo. Untuk memperingati momen tersebut, setiap tahun ratusan orang memakai topeng kitsune atau melukis wajah mereka seperti rubah selama Parade Oji Kitsune-no-Gyoretsu.
Rubah Inari di Anime
Anda tentu tahu bahwa anime sudah menjadi bagian dari budaya Jepang. Jadi, bukan hal yang mengejutkan lagi jika Rubah Inari juga muncul di banyak seri anime dan manga, termasuk sejumlah karya populer seperti Pokemon dan Naruto. Lebih khusus lagi, pada manga dan anime berjudul "Inari, Konkon, Koi Iroha", diceritakan seorang gadis muda bernama Inari Fushimi menyelamatkan seekor anak rubah yang hampir tenggelam di sungai. Dewi dari kuil di dekatnya melihat peristiwa itu dan menghadiahi Inari Fushimi kekuatan untuk berubah wujud menjadi orang lain, persis seperti yang dikisahkan dalam cerita rakyat Jepang. Serial animasi ini mengambil latar tempat di Kyoto dan menampilkan lokasi-lokasi yang ada di kehidupan nyata seperti Fushimi Inari Taisha yang terkenal. Ceritanya ringan dan menarik sehingga menyenangkan untuk ditonton.
6 Kuil Inari yang Wajib Dikunjungi di Jepang
Tertarik untuk melihat langsung patung rubah Inari? Tidak ada tempat yang lebih baik selain kuil Shinto yang didedikasikan khusus untuk Dewa Inari. Tempat suci ini selalu memiliki gerbang torii berwarna oranye, yang merupakan karakteristik kuil Shinto. Anda tidak akan sulit menemukannya karena ada lebih dari 30.000 kuil Inari di seluruh Jepang. Untuk membantu Anda mempersingkat waktu memilih, berikut kami hadirkan daftar kuil Inari yang wajib dikunjungi.
Fushimi Inari Taisha
Dianggap sebagai kuil Inari utama di Jepang, Fushimi Inari Taisha di Kyoto adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat patung rubah. Ketika menyusuri 10.000 gerbang torii berwarna oranye terang, mudah rasanya untuk memahami mengapa kuil ini sangat populer dan selalu masuk wish list para wisatawan yang datang ke Kyoto. Jika mengikuti jalur yang berkelok-kelok, Anda akan tiba di puncak Gunung Inari dalam waktu sekitar satu setengah jam.
Fushimi Inari Taisha tidak pernah sepi pengunjungi sehingga sulit untuk mengambil foto gerbang torii tanpa ada orang yang masuk ke dalam frame. Namun, karena kuil ini buka 24 jam, Anda bisa datang pagi-pagi sekali untuk mengabadikan foto seperti di atas.
Kuil Kasama Inari
Kuil Kasama Inari di Ibaraki, yang sudah berdiri lebih dari 13 abad, adalah salah satu dari tiga kuil Inari terbesar di Jepang. Meskipun gerbang torii di sini tidak sebanyak Fushimi Inari Taisha, arsitektur kuil yang mengesankan berhasil menarik lebih dari 3,5 juta pengunjung dari seluruh dunia setiap tahun. Khususnya pada liburan Tahun Baru. Dalam waktu tiga hari saja jumlah pengunjungnya melebihi 800.000 orang. Kasama Inari menyimpan banyak pesona, di antaranya sepasang pohon wisteria berusia 400 tahun yang menciptakan kanopi bunga berwarna ungu yang indah setiap bulan Mei. Daerah Kasama juga terkenal di seluruh Jepang berkat kualitas produk-produk keramiknya. Jika Anda datang sana, jangan lupa membeli suvenir kerajinan tangan berbentuk rubah Inari untuk dibawa pulang!
Kuil Toyokawa Inari
Saat memasuki halaman Kuil Toyokawa, Anda akan melewati gerbang torii tradisional dan dua patung penjaga Buddha Nio yang menatap tajam. Uniknya, Kuil Toyokawa Inari di Prefektur Aichi berperan sebagai kuil Shinto dan kuil Buddha. Kuil suci dengan bangunan-bangunan indah yang berusia hampir 600 tahun ini menaungi ribuan patung rubah Inari yang tersebar di area seluas 13km². Ke mana pun Anda melangkah, Anda pasti menemukan patung rubah Inari! Pemandangan patung-patung rubah dengan oto merah yang menutupi medan berbukit untuk menghormati Inari benar-benar mengagumkan!
Kuil Motonosumi
Kuil Motonosumi yang terletak di pantai utara Jepang di Prefektur Yamaguchi, di dekat Kyushu, masih belum dikenal banyak wisatawan. Konon, kuil itu dibangun atas perintah rubah putih Inari pada tahun 1955. Di sini terdapat 123 gerbang torii yang mengarah dari sisi laut ke kuil utama. Di puncak bukit, ada kotak persembahan unik yang diletakkan di atas gerbang torii terakhir. Kabarnya, orang yang dapat memasukkan koin ke kotak tersebut keinginannya akan menjadi kenyataan. Tidak diragukan lagi, Kuil Motonosumi adalah salah satu kuil paling unik dan indah di Jepang yang layak untuk dikunjungi.
Kuil Yutoku Inari
Terletak di Kota Kashima di Prefektur Saga, Kuil Yutoku Inari dihormati karena estetika keseluruhannya yang menakjubkan. Yutoku Inari relatif masih baru (dibangun pada tahun 1687) dibandingkan kuil lain dari daftar ini, tetapi cepat mendapatkan reputasi sebagai salah satu dari tiga kuil Inari terbaik di Jepang. Untuk tiba di aula utama setinggi 18 meter yang menghadap ke halaman kuil, pengunjung melewati jembatan vermillion yang indah. Kemudian, mengikuti jalan setapak di lereng bukit yang dihiasi gerbang torii. Anda juga direkomendasikan mengunjungi taman tradisional Jepang dengan banyak bunga peony di dalam area kuil, serta museum yang menyimpan baju besi bersejarah yang pernah dipakai oleh penguasa feodal.
Kuil Keihin Fushimi Inari
Dibangun di Kawasaki tidak lama setelah Perang Dunia II berakhir, Kuil Keihin Fushimi Inari adalah yang termuda dalam daftar ini, tetapi juga yang paling dekat dengan pusat kota Tokyo. Meski ukurannya kecil, Kuil Keihin Fushimi memiliki keunikan yang tidak dapat ditemukan pada patung rubah di kuil lain. Di sini ada 108 patung rubah berbagai warna yang masing-masingnya mewakili 108 godaan duniawi dalam ajaran Buddha. Setiap rubah bahkan menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda.
Selain itu, ada pula patung Gunung Fuji kecil. Sekilas tampak tidak terlalu menarik, tetapi sebenarnya sangat unik. Alih-alih menggunakan bahan tradisional, patung tersebut dibuat dengan batu lava yang dikumpulkan dari Gunung Fuji.
Apakah Ada Rubah Inari di Kehidupan Nyata?
Legenda rubah Inari yang mengenakan oto merah dan menjaga kuil dalam bentuk patung batu didasarkan pada rubah asli Jepang. Di masa lalu, ketika orang-orang masih hidup berdampingan dengan alam, melihat rubah yang berkeliaran di alam liar tidak terlalu aneh bagi orang Jepang. Mungkin karena itu, legenda rubah Inari terus bekembang. Sayang, di zaman modern seperti sekarang yang sudah dipadati gedung-gedung tinggi, kita sudah tidak bisa melihat rubah sesering dulu, tetapi mereka belum sepenuhya hilang.
Di pegunungan di Prefektur Miyagi, ada Desa Rubah Zao yang dihuni oleh lebih dari 100 ekor rubah. Mereka sudah terbiasa melihat manusia sehingga mudah bagi pengunjung untuk mendekatinya. Apabila Anda ingin bermain bersama rubah-rubah yang lucu dan imut, datanglah ke Desa Zao!
Kesimpulan
Pada kunjungan berikutnya ke Jepang, pastikan Anda memperhatikan patung rubah Inari di salah satu kuil Shinto di atas dan mencicipi inari sushi. Tentunya itu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan!
Sumber gambar judul: KiraKiraAng / Shutterstock.com
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!
The information in this article is accurate at the time of publication.