Keadaan Darurat di Jepang: Semua yang Perlu Anda Ketahui
Pada hari Selasa, 7 April 2020, perdana menteri Jepang secara resmi menyatakan keadaan darurat. Meskipun hal ini sudah diperkirakan sejak lama, masyarakat Jepang dan wisatawan/orang asing mungkin masih memiliki beberapa pertanyaan tentang apa sebenarnya arti deklarasi tersebut dalam praktiknya. Untuk membantu Anda memahaminya, artikel ini akan mencoba menjernihkan kebingungan keadaan yang kini terjadi di Jepang, serta bagaimana hal itu mempengaruhi Anda. Silakan baca sampai akhir dan dapatkan informasi yang mungkin bisa membantu Anda. Update tanggal 17 April 2017: Pada hari Kamis, 16 April, Perdana Menteri Abe mendeklarasikan keadaan darurat nasional terkait dengan coronavirus, yang awalnya 7 prefektur menjadi 47 prefektur.
This post may contain affiliate links. If you buy through them, we may earn a commission at no additional cost to you.
Apa yang Sebenarnya Terjadi? Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Keadaan Darurat di Jepang
Dengan adanya ratusan kasus baru COVID-19 yang dikonfirmasi setiap hari di seluruh Jepang minggu ini (sehingga totalnya menjadi hampir 5.000 di seluruh negeri), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut pandemi virus corona sebagai "krisis terbesar yang dihadapi negara itu sejak Perang Dunia II". Oleh sebab itu, pada tanggal 7 April, di bawah Revisi Undang-Undang Tindakan Khusus Influenza Baru Pasal 32 (1), pemerintah memberlakukan keadaan darurat yang dimaksudkan untuk mengekang penyebaran virus.
Keadaan darurat akan berlangsung hingga tanggal 6 Mei. Selama periode tersebut, gubernur Tokyo, Osaka, dan lima prefektur lainnya yang dianggap sebagai zona merah virus corona (Saitama, Chiba, Kanagawa, Hyogo, Fukuoka) akan memiliki wewenang untuk meminta warganya melakukan isolasi mandiri dan hanya meninggalkan rumah ketika ada tugas-tugas penting. Seperti yang dikatakan PM, ini merupakan upaya untuk "mengubah perilaku orang" dan membuat mereka mengurangi interaksi satu sama lain sebesar 70-80%.
Namun, itu BUKANLAH perintah lock-down seperti yang dilakukan di banyak negara yang terdampak paling parah di seluruh dunia. Faktanya, meskipun PM Abe telah meminta masyarakat untuk menanggapi hal ini dengan serius, pemerintah tidak memberikan hukuman kepada orang-orang yang mengabaikan arahan bahkan dalam keadaan darurat karena hukum di Jepang melarang gubernur membatasi pergerakan orang dan kebebasan lainnya. Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah meminta diberikan wewenang khusus untuk memberlakukan jam malam dan sejenisnya secara resmi, tetapi yang terjadi saat ini, mematuhi keadaan darurat sepenuhnya bersifat sukarela.
Bisnis / Institusi Mana yang Akan Terpengaruh?
Walaupun pemerintah meminta semua bidang usaha untuk mengambil langkah-langkah pengendalian infeksi yang tepat, implementasi sebenarnya dari tindakan tersebut tergantung pada masing-masing perusahaan. Satu hal yang pasti adalah bahwa bisnis-bisnis penting, seperti supermarket, minimarket, bank, kantor pos, dan apotek akan tetap buka. Sementara bisnis non-esensial tidak diharuskan tutup, tetapi kami sudah melihat sejumlah binis besar tutup hingga waktu yang tidak ditentukan, termasuk rantai karaoke besar Big Echo, kompleks perbelanjaan terkenal 109, dan kafe-kafe Starbucks.
Gubernur juga akan bisa meminta sekolah-sekolah, universitas, bioskop, atau tempat musik ditutup selama satu bulan, tetapi jika ada yang tidak mematuhi permintaan tersebut, gubernur tidak dapat menghukum mereka dan hanya bisa mempublikasi nama mereka untuk mempermalukannya. Di sisi lain, layanan utama, seperti listrik, gas, dan air akan terus berjalan seperti biasa.
Apa Arti Keadaan Darurat Bagi Wisatawan/Orang Asing?
Wisatawan/orang asing di tujuh daerah yang saat ini dalam keadaan darurat diminta untuk menghindari melakukan perjalanan sebanyak mungkin. Namun, bus, kereta, dan moda transportasi umum lainnya sebagian besar tidak akan terpengaruh dan terus beroperasi seperti biasa. Perdana Menteri Abe meyakinkan orang-orang bahwa pemerintah tidak akan memberlakukan pembatasan pada kereta. Meskipun demikian, beberapa perusahaan kereta api dapat membatasi jadwal mereka atas kemauan mereka sendiri, jadi silakan periksa website kereta lokal yang sering Anda naiki untuk mengetahui informasinya.
Maskapai, bagaimanapun juga, telah mengurangi jumlah penerbangan karena permintaan yang rendah dan ada kemungkinkan akan lebih dikurangi lagi ketika situasinya memburuk. Walaupun PM menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membatasi operasi maskapai penerbangan, rendahnya permintaan sudah secara otomatis mengurangi jumlah tersebut. Dengan demikian, siapa pun yang berencana melakukan penerbangan ke atau dari Jepang pada bulan April atau Mei harus memastikan kembali kepada pihak maskapai untuk mendapatkan update terbaru.
Di lain pihak, menyangkut kekhawatiran kurangnya pasokan makanan, Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang, meyakinkan orang-orang bahwa toko-toko akan tetap buka dan disuplai, jadi tidak ada alasan untuk menimbun makanan di rumah. Dalam skenario terburuk, keadaan darurat akan memungkinkan pemerintah memaksa produsen untuk menjual makanan secara langsung kepada mereka (pemerintah) sehingga dapat didistribusikan ke daerah-daerah yang paling membutuhkan, tetapi hanya ada sangat sedikit kemungkinan hal itu terjadi.
Apa yang Akan Terjadi Pada Jepang Dalam Waktu Dekat?
Meskipun tidak mengikat secara hukum, kita tentu berharap dengan diberlakukannya keadaan darurat, banyak toko, tempat, dan bisnis ditutup sementara untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona di Jepang. Pada kenyataannya, banyak acara publik sudah ditunda dan dibatalkan. Hal serupa juga kita harapkan dari masyarakatnya. Kemungkinan kita akan melihat semakin sedikit orang di luar ketika sebagian besar populasi manusia memutuskan untuk mengisolasi diri di rumah, tanpa perlu dipaksa atau menunggu keadaan menjadi lebih buruk. Jika Anda berada di salah satu prefektur yang terkena dampak, kami sangat merekomendasikan membaca panduan kami tentang hal-hal yang harus Anda waspadai di tengah-tengah pandemi virus corona sehingga Anda bisa menjaga diri agar tetap aman.
Keadaan darurat telah dideklarasikan. Artinya, situasi di Jepang sudah mencapai puncaknya. Kami sangat mendorong semua pembaca untuk mengikuti imbauan dan arahan yang diminta dalam keadaan darurat, baik bagi Anda yang sedang berada maupun yang hendak pergi ke Jepang. Bersama-sama, kita bisa melewati krisis ini.
Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook, Twitter, atau Instagram!
The information in this article is accurate at the time of publication.